1. PENGANTAR BASIS
DATA
1.1
Ruang Lingkup
Arsitektur Database
Arsitektur Database bertujuan untuk
membedakan cara pandang pengguna terhadap basis data dan cara pembuatan
basisdata secara fisik.
Arsitektur Database (Tingkatan Basisdata)
1.Tingkatan Eksternal
yaitu cara pandang pengguna tehadap
basisdata , cara pandang secara eksternal hanya terbatas pada entitas,
atribute, relation ship. Masing- masing pengguna mempresentasikan dalam bentuk
yng sudah dikenalnya.
2. Tingkatan Konseptual
kumpulan cara pandang terhadap basis
data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang tersimpan dalam basisdata dan
hubungan antar datanya. Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual
adalah :
- Semua entitas beserta atributnya dan hubungan
- Batasan Data
- Informasi smantik tentang data
- Keamanan dan integritas informasi
3. Tingkatan Internal
merupakan perwujudan basisdata dalam
komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana basisdata disimpan secara
fisik didalam peralatan storage yang berkaitan erat dengan tempat penyimpanan fisik.
Tingkat internal memperhatikan
hal-hal berikut ini .
- Alokasi ruang penyimpanan data dan indeks
- Deskripsi record untuk penyimpanan
- Penempatan record
- Pemadatan data/ pemampatan data dan tekhnik enkripsi
1 1.2 Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis
data dan keterbatasannya
Sistem
Pemrosesan File
Sistem ini digunakan untuk mengatasi
semua permasalahan bisnis yang menggunakan pengelolaan data secara tradisional
dengan cara menyimpan record–record pada file–file yang terpisah. Dimana
masing–masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja.
Kelemahan dari Sistem Pemrosesan
File antara lain :
a) Timbulnya data rangkap dan
Ketidakkonsistensi data.
b) Kesukaran dalam mengakses data.
c) Data terisolir.
d)
Masalah Pengamanan.
e) Data Dependence.
Sistem
Basis Data
Seiring dengan berjalannya waktu, lambat laun sistem pemrosesan file mulai
ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem
pemrosesan dengan pendekatan basis data.
Keuntungan Sistem Basis Data antara
lain :
a) Terkontrolnya kerangkapan data.
b) Terpeliharanya keselarasan (
kekonsistenan ) data.
c) Data dapat dipakai secara bersama (
Shared ).
d)
Dapat diterapkan standarisasi.
e)
Keamanan data terjamin.
f)
Terpeliharanya integritas data.
g) Terpeliharanya keseimbangan (
keselarasan ).
h) Data Independence ( Kemandirian data
).
Kelemahan Sistem Basis Data antara
lain :
a) Lebih Mahal.
b) Proses back up cukup memakan waktu.
c) Bila ada akses yang tidak benar,
kerusakan dapat terjadi.
d) Sistem lebih rumit, sehingga memerlukan tenaga spesial.
e) Proses pemeliharaan dapat memakan
waktu karena ukurannya yang besar.
1.
Perbedaan antara Sistem Pemrosesan File dan Sistem Basis
Data.
· Sistem Pemrosesan
File :
a) Kaku.
b)
Program Oriented.
c)
Keamanan data kurang.
d)
Adanya kerangkapan data.
Sistem Basis Data :
a) Luwes.
b) Data
Oriented.
c) Keamanan
data terjamin.
d)
Terkontrolnya kerangkapan data.
1.3
konsep
dasar basis data
PENGERTIAN
DATABASE
Suatu database mungkin didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan dalam suatu organisasi . Suatu organisasi dapat berupa company, departemen company, bank, sekolah dan lain-lain. Maksud dari database untuk menyimpan semua data yang diinginkan kepada satu lokasi, sehingga penyimpanan data redudant di dalam organisasi tersebut dapat di eliminasi.
Ketika terjadi pengkopuan data berulang-ulang disimpan pada lokasi yang berbeda dalam suatu organisasi, perbedaan akan muncul antara kumpulan data yang secara identik telah di akui.
1.2 Komponen Sistem Database
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (integrated) Terintegrated yaitu Database
merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap
redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai
dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. HARDWARE ( perangkat keras)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
pengelolaan sistem database berupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum, tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. SOFTWARE (perangkat lunak)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data phisik pada
database, dapat berupa :
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. USER (Pemakai)
Terbagi menjadi 4 klasifikasi :
a. Sistem Engineer
Yaitu tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data dan
juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut
kepada pihak penjual.
b. Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system
database secara keseluruhan.
c. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan
menggunakan bahasa pemprograman
d. End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan
query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer.
Suatu database mungkin didefinisikan sebagai kumpulan data yang disatukan dalam suatu organisasi . Suatu organisasi dapat berupa company, departemen company, bank, sekolah dan lain-lain. Maksud dari database untuk menyimpan semua data yang diinginkan kepada satu lokasi, sehingga penyimpanan data redudant di dalam organisasi tersebut dapat di eliminasi.
Ketika terjadi pengkopuan data berulang-ulang disimpan pada lokasi yang berbeda dalam suatu organisasi, perbedaan akan muncul antara kumpulan data yang secara identik telah di akui.
1.2 Komponen Sistem Database
Terdapat 4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (integrated) Terintegrated yaitu Database
merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang
berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang rangkap
redundant)
2. Data dapat dipakai secara bersama-sama (shared)
Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai
dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi yang berbeda.
B. HARDWARE ( perangkat keras)
Terdiri dari semua peralatan perangkat keras komputer yang digunakan untuk
pengelolaan sistem database berupa :
1. Peralatan untuk penyimpanan misalnya disk, drum, tape
2. Peralatan input dan output
3. Peralatan komunikasi data, dll
C. SOFTWARE (perangkat lunak)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan data phisik pada
database, dapat berupa :
1. Database Management System (DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. USER (Pemakai)
Terbagi menjadi 4 klasifikasi :
a. Sistem Engineer
Yaitu tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan sistem basis data dan
juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut
kepada pihak penjual.
b. Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system
database secara keseluruhan.
c. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi yang mengakses database dengan
menggunakan bahasa pemprograman
d. End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan
query language atau program aplikasi yang dibuat oleh programmer.
1.4 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
KEUNTUNGAN SISTEM BASIS DATA
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
KEUNTUNGAN SISTEM BASIS DATA
1. Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2. Terpeliharanya keselarasan data
3. Data dapat dipakai secara bersama-sama
4. Memudahkan penerapan standarisasi
5. Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan.
6. Terpeliharanya intergritas data
7. Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8. Program / data independent
KERUGIAN SISTEM BASIS DATA
1. Mahal dalam implementasinya
2. Rumit/komplek
3. Penanganan proses recovery & backup sulit
4. Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
1.5 pengguna basis data
1. System Engineer
Tenaga
ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga
mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada
pihak penjual
2.
Database Administrator (DBA)
Tenaga
ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara
keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan
mengaturnya.
Tugas
DBA :
- Mengontrol DBMS dan software-software
- Memonitor siapa yang mengakses basis data
- Mengatur pemakaian basis data
- Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
- Install dan upgrade database
- Backup dan restore database
- Menghubungi database teknikal support bila terdapat gangguan atau masalah
- Melakukan perencanaan untuk backup dan recovery informasi database
- Memastikan pemenuhan perjanjian Database License
- Mendaftar pengguna dan memelihara keamanan database
Program Utilitas yang digunakan oleh
DBA :
- Loading Routines, Membangun versi utama dari basis data
- Reorganization Routines, Mengatur / mengorganisasikan kembali basis data
- Journaling Routines, Mencatat semua operasi pemakaian basis data
- Recovery Routines, Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
- Statistical Analysis Routines, Membantu memonitor kehandalan sistem\
3. End User (Pemakai Akhir)
Ada
beberapa jenis (tipe) pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat
dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :
Programmer aplikasi
Pemakai
yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML),
yang disertakan (embedded) dalam program yang ditulis pada bahasa pemrograman
induk (seperti C, pascal, cobol, dll)
Pemakai Mahir (Casual User)
Pemakai
yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan
query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu
DBMS
Pemakai Umum (End User / Naïve
User)
Pemakai
yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program
aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis (disediakan)
sebelumnya
Pemakai Khusus (Specialized/Sophisticated
User)
Pemakai
yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk
keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,
dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang
bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar