2.1 Arsitektur Basis Data
Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terdapat arsitektur komersial DBMS yang didasarkan pada perluasan arsitektur yang disebut sebagai arsitektur ANSI-SPARC. Basis data adalah tempat kumpulan data. Menurut C.J. Date (1990), terdapat tujuh keuntungan dengan menggunakan pendekatan basis data, yaitu
- Redundansi dapat dikurangkan (redundancy can be reduced).
- Ketidakkonsistenan dapat dihindari (inconsistency can be avoided (to some extent)).
- Data dapat dibagikan (the data can be shared).
- Standar-standar dapat diselenggarakan (standards can be enforced).
- Pembatasan keamanan dapat diterapkan (security restrictions can be applied).
- Integritas dapat dipertahankan (integrity can be maintained).
- Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan (conflicting requirements can be balanced).
- Arsitektur:
- Secara garis besar, basis data memiliki susunan atau arsitektur sebagai berikut:
– DDL (Data Definition Language): yang dipakai oleh DBMS untuk secara fisik menetapkan jenis record, field dan struktur hubungannya
– DML (Data Manipulation Language): dipakai untuk membuat, membaca dan meng-update record dalam basis data, dan melakukan navigasi antara record-record yang berbeda
– Metadata: the data about the data –such as record and field definitions, synonyms, data relationships, validation rules, help messages, and so forth
2.2 Data Indepedence
Data Independence
Kemampuan untuk melakukan modifikasi suatu definisi skema pada suatu level tanpa memberikan efek pada skema yang lebih tinggi dikatakan sebagai data independence (ketidaktergantungan data).
Dua level dari data independence
- Physical data independence adalah kemampuan untuk melakukan modifikasi pada level fisik, dengan tujuan untuk meningkatkan performa
- Logical data independence adalah kemampuan untuk melakukan modifikasi dari skema konsep tanpa menyebabkan perubahan pada program aplikasi
- Database administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada
- Vendor hardware & software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada
- Untuk memudahkan perkembangan program aplikasi
- Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security
dan integritas data, dengan memperhatikan perubahan-perubahan kebutuhan
user 2.3 konsep DBMS Konsep DBMS
Arsitektur data menjadi sebuah sumber bisnis pada sebuah lingkungan
basis data. Sistem informasi dibangun disekitar sumber ini untuk membuat
programmer komputer atau pengguna akhir dapat mengakses data secara
fleksibel. Arsitektur data bisnis mendefinisikan bagaimana bisnis
tersebut akan berkembang dan menggunakan file maupun database untuk
menyimpan semua data dalam organisasi, teknologi file dan database untuk
digunakan, dan setup struktur administrasi untuk mengelola sumber data.
Database arsitektur mengacu pada teknologi database yang menckup database engine, database utility, alat CASE database untuk analisa dan desain, dan alat pengembangan aplikasi database.
Arsitektur Basis Data dibangun menggunakan format paket bahasa yaitu DDL, dan DML.– DDL (Data Definition Language), yang merupakan satu paket bahasa DBMS yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Contoh perintah
DDL misalnya, Create Table, Create Index, Alter table, drop view, Drop index. – DML (Data Manipulation Language), yang merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemakai untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat. Dengan DML kita akan dapat :
o Mengambil informasi yang tersimpan dalam basis data.
o Menyisipkan informasi baru dalam basis data.
o Menghapus informasi dari tabel.
Tipe File
Tipe-tipe file yang digunakan dalam DBMS dibedakan menjadi :
• File Induk (master File)
– file induk acuan (reference master file) : file induk yang recordnya relatif statis,
jarang berubah nilainya. Misalnya file daftar gaji, file mata pelajaran.
– file induk dinamik (dynamic master file): file induk yang nilai dari record-recordnya
sering berubah atau sering dimutakhirkan (update) sebagai hasil dari suatu
transaksi. Misalnya file induk data barang, yang setiap saat harus di up-date bila
terjadi transaksi.
• File Transaksi (transaction file)
File ini bisa disebut file input; digunakan untuk merekam data hasil dari
transaksi yang terjadi. Misalnya file penjualan yang berisi data hasil transaksi
penjualan.
• File Laporan (Report file)
File ini bisa disebut output file, yaitu file yang berisi informasi yang akan
ditampilkan.
• File Sejarah (history file)
File ini bisa disebut file arsip (archival file), merupakan file yang berisi data
masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi masih disimpan sebagai arsip.
• File Pelindung (backup file)
File ini merupakan salinan dari file-file yang masih aktif di dalam database pada
suatu saat tertentu. File ini digunakan sebagai pelindung atau cadangan bila
file database yang aktif mengalami kerusakan atau hilang.
Teknik Merancang Model Basis Data
Dalam DBMS terdapat beberapa model basis data yang digunakan yang
menyatakan hubungan antara record-record yang ada dalam basisdata
yaitu :
– Flat file (Tabular) : data terletak didalam tabel tunggal
– Hirarchical : mengunakan pola Induk-anak (parent-child)
– Network : disebut juga DBTG (database task group) or CODASYL (converence on data system language)
– Relational : terdiri dari tabel-tabel termonalisasi dengan field-field kunci
sebagai penghubung relational antar table
Sebetulnya terdapat teknik yang lebih baru dari model relasional yaitu:
– DBMS Deduktif
– DBMS Pakar
– DBMS Semantik
– DBMS berorientasi objek
– DBMS relasional universal.
Namun teknik tersebut masih relatif jarang digunakan saat ini. Sedangkan teknik
relasional telah didukung dan merupakan standart dari bahasa SQL.
Pendekatan paling umum dan banyak digunakan dalam melakukan
perancangan model konseptual adalah dengan menggunakan model data
relational, yang memiliki dua buah teknik, yaitu :
– Teknik Normalisasi
– Teknik Entity Relationship Diagram (ERD)
2.4 Model Data
1. Model data berbasis objek.
Menggunakan konsep entitas,atribut dan hubungan antara entitas.
Ada 3 macam jenis model data berbasis objek :
1. ER model , menyajikan data dengan model entity.
2. Semantic model, menyajikan data menggunakan kata kata yang mengandung arti.
3. Binary model, model data yang memperluas definisi dari entity.
2• Model data berbasis record.
Macam maca jenis mode data berbasis record :
1. Relational model, data data disajikan dalam bentuk table.
2. Network model, data data disajikan dalam bentuk jaringan.
3• Model data fisik.
Menggambarkan data di tingkat internal, penyimpanan data secara detailnya dengan format record penyusunan record dan jalur akses.
4• Model data konseptual.
Menyediakan konsep yang sesuai dengan perpsepsi pemakai yang memandang datanya.
model data jaringan hirarki
model data relasional
2.5 Data Dictionary
Disingkat dengan DDL. Adalah Bahasa pemrograman untuk pendefinisian data. Terdiri dari perintah-perintah untuk membentuk, mengubah atau menghapus tabel beserta kolom-kolom dan type data penyusunnya, serta perintah-perintah untuk menetapkan hubungan dan batasan-batasan data.
dengan kata lain DDL adalah Struktur / skema basis data yang menggambarkan / mewakili desain basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus yaitu DDL. Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel (create table) baru, indeks, mengubah table, menentukan struktur penyimpanan table, dan lainnya. Hasil dari kompilasi perintah DDL, adalah kumpulan table yang disimpan dalam file khusus yang disebut kamus data (data dictionary).
- 2.6 ARSITEKTUR DBMS A.ARSITEKTUR CLIENT-SERVER
- Server menyimpan BD dan DBMS
- Client mengelola user interfaces dan menjalankan aplikasi
- Keuntungan : akses yg lebih luas ke DBMS, meningkatkan kinerja, mengurangi HW cost, mengurangi communication cost, meningkatkan konsistensi
B. Teleprocessing
- Arsitektur tradisional
- Mainframe tunggal dihubungkan dgn sejumlah terminal
-
Kecenderungan/trend mengarah ke downsizing
- File server dihubungkan ke beberapa workstation melalui network
- Basis Data berada di File Server
- DBMS dan aplikasi berjalan di setiap workstation
- Kerugian : traffict network, copy DBMS setiap workstation, concurrency, security, & integrity lebih kompleks
kunjungi blok ku jga ya,,,
BalasHapus